Fairy Tail 448 - “Lawan Kekuatannya”
Oleh Hiro Mashima
#Cover chapter
-Peribahasa mabuk Cana nomer 108, ada banyak rasa
alkohol sebanyak rasa perasaan!-
Waktu beristirahat sejenak sebelum pertempuran yg belum
pernah terjadi sebelumnya…
Untuk sekarang, ayo bagikan senyum kita kepada yang
lainnya!
“Sebagai
perayaan kembalinya Fairy Tail, angkat gelas kalian! Bersulang!”
“Selamat datang kembali Master!” Ucap Romeo melambaikan
tangannya.
“Tunggu… Erza kan Masternya, jadi…” Ujar Macao ke
Wakaba.
“Makarov-san!” Wakaba meresponnya.
“Sedikit aneh memanggilnya seperti itu…” Timpal Vijeeter.
“Kalian masih bisa memanggilnya Master. Aku akan
mengundurkan diri.” Jelas Erza.
“Kalau begitu, sekali lagi, Master; Selamat datang ke
rumah!” Ucap Bisca.
“Kau kembali!” Asuka mau memeluk Makarov.
“Asuka-chan!” Jawab Makarov.
“Jadi apakah ini membuatnya sebagai Master ke-8?” Tanya
Alzack.
“Ini kali ketiganya menjadi Master, kan? Berapa kali
lagi dia akan hidup kembali?” Cemas Laki.
“Dia sebenarnya belum pernah mati.” Jawab Kinana.
“Kalau begini, sepertinya aku harus melakukan ini
sampai aku jatuh tersungkur…” Ucap Makarov.
“Perkataan seperti seorang pria sejati!” Ujar Elfman.
“Kau telah mengucapkan itu sebelumnya.” Ucap Mirajane.
“Ahahaha!” Lisanna hanya bisa tertawa.
Sementara itu, Cana bersama anggota guild cowok
lainnya, bermabuk mabukkan ria.
“Tapi jujur saja, tak pernah sepintaspun aku mengira
kalian bersama dengan Blue Pegasus.” Ucap Gray duduk sambil memegang botol
minumannya.
“Bekerja secara langsung dengan pelangganmu selalu
menyenangkan.” Jawab Freed sambil menuangkan minuman ke cangkir di depan Gray.
“Yah, aku lebih merasa seperti di rumah melakukan ini
di bar.” Timpal Bickslow.
“Laxus-san… Apakah kau juga melakukan hal seperti itu
juga? Itu, uh… ‘keramah-ramahan’?” Tanya Juvia.
“Pastinya. Sebenarnya, yang begitu menggelikan itu…”
Evergreen yg menjawab.
“Sudah cukup, sist…”
Laxus panik.
“Ngomong-omong, apakah kau bisa menghubungi Solano?”
Tanya Carla.
“Ya… Dia sangat jengkel.” Jawab Mest sambil mengingat
Solano yg mengatakan, “Aku menunggu kalian semua…”
“Sebuah kerajaan yang bisa berlayar di bawah laut, huh…
Aku bakal menikmati mengendarai hal semacam itu.” Ucap Panther Lily sambil
memegang sepotong daging.
“Ada banyak ikan! Sangat enak.” Timpal Happy sambil
akan melahap ikan.
“Jadi kalian juga pergi dan terkena ‘penyakit kendaraan’,
huh?” Tanya Gajeel.
“Ya…”Jawab Wendy.
“Jangan khawatir! Aku hidup seperti itu selama yang aku
ingat!” Jawab Natsu.
“Apakah itu hal yang mengenakkan!?” Timpal Reedus yang
terlihat melukis wajah Makarov.
Guild Fairy Tail kembali ke habitatnya, tubir. Gajeel dan Natsu yang ingin
memulai pertarungan. Juvia yang nggodain
Gray. Dan lain lain.
“Keadannya ceria ya? Sheesh.” Ucap Lucy yang hanya
duduk mengamati bersama Plue.
“Akhirnya semuanya bisa kembali ke sedia kala.” Ucap
Levy yg juga duduk bersama Lucy, sambil mengunyah makan.
“Ya.” Ucap Lucy, sembari tersenyum.
-Master kembali ke Fairy Tail. Laxus dan ‘pasukan’
petir juga.
Benua Barat, dan kerajaan Empire. Itu adalah rumah bagi
para penyihir yang kekuatannya mencapai batas yang bisa kita bayangkan.
Dan penyihir hitam Zeref… Dibawah sang Raja Spriggan,
menguasai itu semua. Untuk mendapatkan tubuh Master pertama yang ada dibawah
Fairy Tail… Lumen Histoire, dia merencanakannya secara perlahan.
Pertarungannya dimulai.
Mungkin bakal menjadi waktu tersulit kami. Aku tidak
ingin kehilangan siapapun. Aku ingin melakukan seperti yang biasa kami lakukan.
Aku ingin tertawa seperti ini, dengan semuanya… selamanya. Saat ini, itu semua
yang aku harapkan.-
Tiba-tiba, makarov menghentakkan tongkatnya ke alas.
Membuat semua orang kaget dan melihat ke arah Makarov.
“Semuanya. Maafkan aku. Aku tidak mau berasalan apapun.
Orang yang menhancurkan tempat yang kalian semua sebut rumah adalah aku. Aku
benar-benar minta maaf.”
Tapi ternyata, mereka merespon positif dan tidak
menyalahkan Makarov. Karena telah mendengar itu dari Mest.
“Terlebih, tujuanku, alasanku untuk melakukan itu
semua, tidak berbuah apapun. Alvarez akan datang… dengan kekuatan penuh… Sebuah
kerajaan besar… memanggil prajuritnya ke Guild ini.” Lanjut Makarov.
“Seperti aku peduli saja!!!” Teriak Natsu tiba-tiba,
yang mengagetkan Makarov.
“Kita telah melewati masa sukar demi Guild ini. Tidak
peduli seberapa kuat lawan. Keinginan kita untuk melindungi hal berharga
membuat kita semua bahkan lebih kuat. Setiap kali itu. Bukan berarti kita
takut. Ketakutan kita bergantung pada kita sendiri, sebuah beban sangat berat
yang kita bahkan tidak tahu bagaimana menurunkannya.
Tapi… kita akan saling menjaga… apa yang paling
menyeramkan adalah pikiran hari hari menyenangkan kita akan menghilang
selamanya. Jadi kalau kita menghabiskan waktu tertawa dan tersenyum bersama,
kita tak punya pilihan lagi kecuali menenggelamkan kepala kita terlebih dahulu
ke pertempuran ini.
Kemenangan bukanlah tujuan kita di sini!! Kita tumbuh
berkembang sehingga kita masih bisa hidup!! Itulah kenapa kita bertarung” Natsu
gantian pidato.
Dan semuanya terhenyak. Kagum, terharu dan menyimpulkan
senyum mereka.
“Sepertinya semuanya sudah membuat kedamaian mereka
sendiri dengan perang mendatang.” Ucap Laxus.
Makarov hanya bisa diam sebentar. Memandang ke bawah
lalu kembali ke tatapan fokusnya kembali.
“Begitu pula diriku.”
Makarov mengepalkan tangannya. Memegang tongkatnya dan
mengarahkannya ke atas, terpancar bola cahaya dari ujung tongkat tsb.
“Aku akan membuat mereka yang berdiri melawan
keluargaku menyesali hari saat mereka terlahir!! Kita akan menghajar mereka
semua sampai habis!”
“Aku menjadi bersemangat!” Teriak Natsu.
“Kita akan menang, aku yakin itu!” Ucap Wendy.
“Beritahu diriku sesuatu yang tidak aku tahu…” Ujar
Gajeel.
“Ini adalah pertarungan dimana kita tidak boleh kalah.”
Ucap Erza.
“Lawan kita adalah Zeref.” Ucap Juvia.
“E.N.D…” Batin Gray.
“Kita akan baik-baik saja!” Ucap Lucy.
“Aku juga akan bertarung!” Timpal Happy sambil
mengepakkan tangannya mengenai Panther Lily.
“Hentikan itu. Itu mulai sakit.” Ujar Panther Lily.
“Kita harus melindungi Guild kita. Kali ini, harus…”
Ucap Elfman.
“Aku juga ingin menunjukkan kalian semua latihanku
selama ini…” Ucap Mirajane.
“Eh!? Mira-chan… Kau latihan?” Macao dan Wakaba kaget.
“Dia menjadi jauh lebih kuat. Aku juga.” Timpal Lucy.
“Guild benar-benar yang terbaik ya?” Ucap Cana.
“Mhm.” Laxus hanya tersenyum.
“Sebelum pertarungan dimulai, ada sesuatu yang harus ku
dikusikan dengan kalian semua. Lumen Histoire, atau lebih tepatnya, Fairy
Heart.” Makarov kembali menghentakan tongkatnya ke alas.
Belum selesai ia bicara, Master pertama Fairy Tail,
Mavis, muncul.
“Izinkan aku untuk memotong pembicaraan, ke-enam. Tidak…
ke-delapan.”
“Master pertama!?”
Semuanya kaget.
“Ini adalah wujud rohnya? Atau apakah…” Batin Erza.
“Semuanya… Fairy Heart telah diperlakukan sebagai
rahasia besar Guild ini. Sebuah rahasia yang tidak boleh terungkap ke dunia
luas. Tapi kalian semua harus tahu alasan Zeref mengincarnya. Dan kalian juga
harus mengetahui dosaku.” Lanjutnya.
“Dosa?” Erza kaget.
“Pertama…” Ujar Makarov.
“Tak apa. Sudah waktunya untuk diriku memberitahu
kalian semua. Ini adalah cerita tentang seorang anak laki-laki terkutuk dan seorang
anak perempuan yang terkutuk. Dan cerita tentang sihir yang mereka berdua cari.”
Dan tergambar flashback
Mavis dan Zeref duduk berdampingan di alam bebas. Tersenyum seketika bola mata
mereka saling bertemu.
Lucy terdiam. Entah apa yg ada dipikirannya.
-Kebenaran tentang sihir yang mereka berdua cari…
apakah cinta atau kegelapan?-
Bersambung ke chapter 449 – “Mavis dan Zeref”
0 Comments