Fairy Tail Chapter 444 - Raja Spriggan [Versi Teks]

Fairy Tail 444 - “Raja Spriggan”
Oleh Hiro Mashima

#Cover chapter
Juvia sedang berlatih! Nama kekuatannya adalah, cinta untuk gray-sama <3 span="">

-Harga diri  dari Alvarez, 12 Pelindung(Spriggan). Kekuatan mereka awalnya memang tersembunyi, tapi sekarang terbuka dan jelas-jelas mengancam para peri kita!-
Para warga yang tercebur ke dalam laut  mulai naik ke kapal yang sebelumnya baru saja tiba.
“Cepat naik!”   “Pegang tali ini!”  “Aku akan tenggelam!”
Mereka bersaut-sautan saling menolong. Erza juga tidak tinggal diam, dia mengomandoni para warga tsb, “Apa ada seseorang yang hilang!?”
“Sepertinya warga yang sebelumnya ada di pulau berhasil naik ke kapal ini.” Ucap Lucy kepada Gray yang ada di sampingnya.
“Kita beruntung ada gerombolan kapal memancing yang dekat.” Jawab Gray sambil melihat para warga yang masih berusaha naik.
Sementara, tentu saja Natsu hanya terdiam menahan rasa mualnya.

Para awak kapal bingung dengan situasi yang baru saja terjadi.
“Apa yang sebenarnya terjadi!?”
“Ke mana pulau  Caracolle menghilang!?”
“Pulau Caracolle menghilang. Atau lebih tepatnya, menyusut. Sepertinya sihirnya berhubungan dengan menumbuhkan dan menggelamkan benda. Sihir yang mengubar massa. Dan dia memanfaatkannya ke tingkat yang sangat tinggi ” Batin Erza yang masih takjub dengan sosok Brandish.
 “Untuk yang terpisah dari keluarga kalian, apa ada yang terluka!?” Para warga masih berusaha saling menolong satu sama lain.
Mest yang terluka sepertinya telah dirawat oleh warga.
“Mest-san.. Apa dia baik-baik saja?” Wendy yang harus menahan rasa mual masih saja memikirkan yang lain.
“Kau sendiri tidak terlihat baik.” Ucap Carla yang ada di sampingnya.
“Maafkan aku. Aku.. tidak bisa menggunakan sihir penyembuha-“


“Ngomong-ngomong.. apa kita sudah menemukan orang tua anak itu?” Tanya Gray kepada Happy tentang anak kecil yang kehilangan orang tuanya.
“Aye! Semuanya sudah beres.”
“Apa kau melihat dua gadis dengan kucing? Aku ingin berterima kasih kepada mereka..” Tanya sang orang tua dari anak kecil tersebut kepada pemilik kedai agar-agar mangga.
“Er, ya…”

“Jadi apa yang akan kita lakukan?” Ucap Lucy memandang ke Erza.
“Turunkan aku dari sini..” Rengek Natsu.
“Baiklah, yang harus pertama kita lakukan. Kita harus bertemu dengan..” Erza yang belum selesai bicara tiba-tiba menghilang.
Tidak hanya Erza, namun Lucy, Natsu, Gray, Happy, Wendy dan Carla juga ikut menghilang atau lebih tepatnya berpindah ke lain tempat.
“Jangan khawatir.. Itu tadi sihirku..” Ujar Mest  sambil memegangi pundaknya, sepertinya ia masih belum benar-benar pulih.
“Setidaknya bilanglah dulu!” Ucap Lucy.
Dan di sini akhirnya Natsu dan Wendy tidak perlu bersusah payah menahan rasa mualnya, “Yaay! Tempat yang bukan kendaraan!”
“Dimana kita?”
“Secara geografis, kita tidak berada di pulau Caracolle lagi.. kita berada di dalam air.” Terang Mest. Nampak bangunan kecil kuno seperti kuil berdiri kokoh di bawah permukaan air.
“Di dalam air?” Lucy terkejut.
“Lihat! Lihat semua ikan-ikannya!” Ucap Happy dengan penuh nafsu(?)
“Apa yang terjadi?” Ujar Carla yang ada di samping Happy.
“Aku telah membuat janji dengan agen intelijen kita. ‘Bertemulah di koordinat ini’, itu yang mereka katakan.” Lanjut Mest.
“Tempat yang sangat aneh.” Ucap Erza.
“Seperti sebuah kuil di dalam laut.” Kata Gray juga.
“Hey, tidak ada apa-apa  di jendela ini.” Ujar Lucy sambil mengeluarkan sebagian tangannya ke luar bangunan.
Sementara Natsu yang juga kagum, mengeluarkan setengah badannya ke luar jendela, ke dalam air laut. Membuat perkatannya tidak terdengar jelas, “Whoa! Lihat! Bagaimana ini bisa terjadi?”
“Berhati-hatilah, Natsu-san!” Ucap Wendy melihat Natsu yang bermain-main dengan air tsb.
Selagi mereka sedang kagum dengan bangunan tersebut, tiba-tiba mereka merasakan sesuatu.
“Sekarang apa!?”
“Sial, Mest!”
“Ini bukan gara-gara aku!”
“Tunggu.. apa cuma perasaanku saja atau benda ini mulai bergerak!?” Ujar Carla.
Yup, bangunan tsb mengalami sedikit perubahan bentuk. Menjadi seperti kapal selam dengan sayap kecil di sampingnya. Dan lagi, secara tiba-tiba bangunan atau kapal selam tersebut bergerak dengan cepat.
“Kendaraan…” Natsu dan Wendy mulai merasa mual lagi.

“Selamat datang!” Ujar seorang gadis yang duduk di sebuah kursi.
“Ada orang di sini!”
“Ini adalah kuil yang berlayar, Olympia. Dan aku kaptennya, Solano.” Ucap gadis berbikini dengan motif  sayap seperti malaikat itu.
“Angel!” Ucap Lucy kaget.
“Tapi kenapa dia mengenakan bikini?” Tanya Gray yang bahkan ia sendiri tidak mengenakan sehelai pakaianpun entah sejak kapan.
“Karena kita berada di dalam laut! Terlebih lagi, kenapa kau malah telanjang!?” Ujar Carla kesal.
“Jadi mata-mata kita benar-benar..” Heran Happy.
“Ya kau benar, sayang.”
“Oi, kenapa kau tidak mengontak Erik(Cobra) saja?” Tanya Erza kepada Mest.
“Jika ku lakukan, dia tak akan lepas dari urusanku..” Jawab Mest.
“Karena kau ketahuan,” Ucap Lucy.
“Dan terbang  ke pulau tadi..” Lanjut Gray.
“Pulaunya menjadi menghilang.” Sambung pula Carla mengejek Solano.
“Hey! Tapi aku akhirnya bisa mengumpulkan kalian di sini kan!” Solano kesal.
“Ya sebenarnya.. Aku berhutang pada Mest jadi kali ini aku akan membantunya. Itu bukan berarti kita menjadi teman baik atau apapun itu.”
“Terima kasih, Angel. Atau.. S- Solano?”
“Aku adalah orang yang membunuh Karen. Jangan lupakan itu.” Ucapnya tersenyum kepada Lucy sambil menarik sedikit atasan Lucy ><
“Lepaskan itu, Solano” Perintah Erza.
“Baik, baik” Ucap Solano sambil mengangkat kedua tangannya.
“Kemana.. kita akan pergi..” Rengek Wendy di samping Natsu.
“Neraka?” Jawabnya.

“Tentang keberadaan Makarov.”
Ucapan Solano barusan mengagetkan semuanya.
“Maksudmu.. kau mengetahui dimana Makarov?” Tanya Erza memastikan.
“Tentu saja, sayang.”

Sementara itu, di Ibu Kota Kerajaan Alvarez, Vistarion.
Terlihat Makarov sedang bermain kartu di sebuah halaman, dengan seseorang yang nampaknya memiliki umur yang sepadan dengan Makarov.
“Makarov-dono..  Aku yakin sekarang kau tahu rumor-rumor yang beredar tentang Fairy Tail.” Ucap orang tersebut.
“Jujur saja.. Aku kaget.”
“Kau pasti mengharapkan banyak, kan?”
“Ah.. ya. Aku tidak berbicara tentang Guild. Yang membuatku kaget adalah penempatan kekuasaan Raja. Aku menduga dia lebih tinggi lagi.. Bagaimana mengatakannya ya..”
“Diktatoris? Aku punya pendapat berbeda di pikiranku. Hahaha!”
“Setahun yang lalu, Aku tidak menduga dia akan menyambutku dengan baik seperti tamu, dan bahkan setuju untuk bernegoisasi. Meski pada akhirnya negoisasinya  denganmu, tapi..”
“Baginda suka berkelana. Dia jarang berada di Istana.”
“Negoisasi dengan satu orang tua yang tidak memegang kekuasaan politik apapun, tentu…”
“Ah, tapi ada kartu andalanmu, sikap bicara!”
“Itu semua untuk meredakan kawan-kawan pelindung berdarah panasnya dan untuk menghindari pilihan yang memaksa menggunakan kekerasan, kau bilang, tidak?” Ucap orang tua itu sambil terus bermain kartu melawan Makarov.
“Rajaku orang yang baik. Sampai sebuah kesalahan. Di Ishgar, dia dikenal sebagai orang yang suka berperang, salah satu orang yang menaklukan guild-guild di Arakitashia dengan kekuatan militer.”
“Sebenarnya dia  memang memiliki sisi tersebut. Bagaimanapun dia adalah seorang raja.”
“Yaampun, Yazir-dono, kau benar-benar hebat dalam Rejenca(Permainan kartu di Alvarez). Aku kalah lagi, sheesh.” Ucap Makarov kepada orang tua tsb yang kini kita ketahui bernama Yazir.
“Kuncinya adalah tidak membiarkan dewimu jatuh ke tangan musuh, teman.” Ucap Yazir sambil menunjukan sebuah kartu kepada Makarov dengan gambar yang sangat mirip dengan Mavis.

Sementara di tengah kota, nampak warga sangat riuh menantikan kembalinya sang raja maupun kaisar spriggan lainnya.
“Baginda Raja telah kembali!”
“Sudah satu tahun lamanya!”
“Buat jalan untuk kaisar spriggan!”

“Oh astaga..” Kembali ke Yazir dengan Makarov yang nampaknya juga berniat melihat kembalinya sang raja tersebut.
“Ohh! Tepat waktu!” Ucap Makarov.
“Jangan khawatir, baginda cukup berhati-hati untuk menjaga kedamaian dengan Ishgar. Yang kita butuhkan adalah segel baginda; dengan itu, kedua belas maka  akan lekas ke dalam barisan. Setelah semuanya diurus, tolong kembalilah ke  guildmu.”
“Ya.. keluargaku.. mereka menunggu.” Ucap Makarov sambil melihat sang raja, tapi mengejutkannya, sepertinya Makarov mengetahui sosok itu.
“Hidup yang mulia raja!”
“Hidup yang mulia raja!”
Sorak para warga menyambut kedatangan rajanya.
“Dia tidak pernah menua. Ah, Aku sangat ingin kekuatan itu.” Ujar Yazir.
“… Apa?” Makarov masih heran serasa tidak percaya.            
“Zeref!?!”
-Puncak kegelapan yang luar biasa.. yang sangat berkuasa.. musuh terbesar kemanusiaan, Zeref, penyihir hitam!-

Bersambung ke chapter 445 – “Peri Yang Mengerikan”

Post a Comment

2 Comments

  1. artikelnya manfaat, bacanya panjang tpi di bokmark dlu deh:D
    nice share^^

    btw rehab lagi gan templatenya. biar rapih

    ReplyDelete