Fairy Tail Chapter 442 - Hukum Ruang [Versi Teks]

Fairy Tail 442 - “Hukum Ruang”
Oleh Hiro Mashima

#Cover chapter
Badan Wendy yang penuh keringat dibalut dengan pakaian ‘musim panas’, sambil mengarahkan pistol airnya ke depan.
-Nantikan chapter Fairy Tail selanjutnya denga cover berwarna dan 31 halaman!-

#Pukulan mereka yang dipenuhi kepercayaan yang luar biasa meledak-ledak!   Apakah misi penyusupan mereka telah gagal?#
Para anggota Fairy Tail dengan mudahnya menghajar para tentara.
Sontak para wargapun terheran-heran.
“Hah, apa yang terjadi?”
“Bocah-bocah berbaju renang itu baru saja melawan para tentara?”
“Apa yang telah mereka perbuat..”
Tentara lainnya yang ada di lokasipun tidak tinggal diam, “Kalian semua, berhenti!!”
Mest sedikit panik “Kita terjebak di pulau ini”
Carla menanggapinya dengan santai “Memang benar.. kalau mereka masih berdiri seperti itu”

Carla melindungi gadis kecil yang mereka selamatkan tadi “Aku akan menjaganya”
Juga bersama Happy yang ada di sampingnya “Wendy mempunyai penciuman yang tajam. Dia akan lekas menemukan ayahmu”
Gray bicara pada Mest “Mest. Kau juga ikut pergi.”  “Tapi..” Mest malah memandang Wendy dan Carla yang menuntun si gadis kecil tadi, Mest mengira kalau dia disuruh supaya ikut bersama mereka.
“Bukan mereka! Carilah informan!” Teriak Lucy meluruskan.
“Aku paham, sementara kalian menyibukkan mereka di sini..”
“Ide yang bagus” Timpal Erza.
“Seni ninja: berpencar dan bergaabung!!” Natsu dengan balutan syalnya membuat kedua bola matanya saja yang terlihat, sambil pose tangan khas ninja.
“Kalian semua berhati-hatilah...” Mest menggunakan sihirnya untuk menghilang dan teleport.

“Baiklah!” Natsu mengawali serangan ke tentara jilid dua.
“Cobalah agar tidak terlalu berlebihan..” Ingat Erza.
“Di sini menjadi sedikit panas, lebih baik aku mendinginkannya kan?” Ucap Gray.
“Ayo mulai!” Lucypun sudah bersiap dengan cambuk di tangannya.
“Blokade pelabuhannya!”  “Tawan mereka semua!!”Teriak para prajurit yang masih melawan.
“Semoga berhasil ya!” Timpal Natsu.
Sepertinya kemampuan mereka sama sekali belum sebanding dengan Fairy Tail. Dalam sekejap, tanpa perlawanan yang berarti mereka semua telah tumbang.

 “Tadi belum ada apa-apanya..Apakah ini yang si Pak Tua itu takutkan?” Ucap Gray kecewa.
Erza melihat sebuah kapal, “Spertinya bala bantuan mereka akan segera dating dari kapal itu.
“Kenapa kita tidak memaksa saja orang-orang ini supaya mengatakan dimana Kakek?” Tanya Natsu.
“Mungkin bukan ide yang bagus. Kemungkinan mereka tidak tahu apa-apa, dan kita malah memberi tahu mereka tujuan utama kita.” Tegas Lucy.


“Bagaimanapun…” Sepertinya Erza mempunyai ide.
Sembari duduk dan menikmati makanan di kedai terdekat, “Sebaiknya kita harus tetap selalu berjaga-jaga.”
“Ini benar-benar enak!” Juga Natsu yang sudah melahap makanannya.
“Ide berjaga-jaga mereka benar-benar berbeda denganku..” Lucy keheranan.
“Kalau boleh jujur, sebaiknya kalian lebih tenang sedikit..” Ucap si pemilik kedai.
“Kau mungkin benar”
“Tetap membuka kedai setelah semua keributan ini.. Kau pasti sangat pemberani ya..” Puji Gray kepada sang pemilik Kedai.
“Tidak begitu juga. Perkelahian seperti ini sudah sangat sering terjadi. Pekerjaan adalah pekerjaan! Aku harus menyimpaan sarang telurku supaya bisa ke Ishgar.” Terang sang pemilik kedai tersebut sambil tetap membuat makanan. “Jadi kalian semua dari Ishgar?”
“Yep.” “Ohh?” Saut Erza dan Lucy bebarengan.
“Aku akan memperkenalkan agar-agar manga di Ishgar.. dan menjadi kedai terbaik di sana.”
Sembari mengacungkan jempol Erza memujinya, “Bagus, itu adalah mimpi yang bagus sekali. Itu adalah mimpi yang bisa aku dukung.”
“Sekarang, yang bisa ku lakukan adalah menjalankan kedai ini.. Tapi, kalau menurutku, bermimpilah yang tinggi atau pulang saja ke rumah! Perkelahian kecil seperti tadi tidak akan…”

Belum selesai pemilik kedelai menyelesaikan kata-katanya. Tiba-tiba saja kedai tersebut dihancurkan oleh seseorang. Lantas seketika membuat kaget semuanya. Terutama Erza, yang terlihat sangat marah.
“Aaaah!!” “Kedainya..” “Apa??” Kaget Sang pemilik kedai, Gray dan Lucy berurutan. Sementara Natsu masih tersungkur bingung dengan mangkok yang masih ada di tangan.
“Lulus.. dengan corak warna yang berterbangan..” Nampak seseorang mendekat sambil bertepuk tangan.
“Siapa kau!! Beraninya kau!!” Teriak Erza dengan wajah murka.
“Ekspresi yang ada di wajahmu.. Itu juga lulus. Kalian boleh memanggilku Marin Hollow. Aku anggota Pasukan Brandish dari tentara kerajaan Alvarez.” Kalau dideskripsikan, orang lumayan tinggi ini memakai aksesoris bandana kacamata di kepalanya, sangat mirip dengan Taichi di Digimon 1, apalagi rambutnyapun kurang lebih mirip.
-Tentara kerajaan Alvarez. Pasukan Brandish. Marin Hollow-

“Orang itu.. telah membuang.. impianku…”
“Larilah.” Ucap Lucy.
“Ini mungkin tak seberapa, tapi setidaknya ini akan membantumu..” Gray menyodorkan karung berisi uang kompensasi.
“Perhatikan baik-baik wajah balas dendam untuk agar-agar manga!” Sesal Erza.
Dengan senyum menyebalkan lagi, Marin mengejek, “Kau lulus lagi, dengan warna yang berterbangan!! Sepertinya kau tidak bisa menoleh dari mataku!”
“Sudahi omong kosongmu.. dendam yang ditahan itu.. sangat menakutkan. Transformasi!” Erza akan melakukan sihir transformasinya menjadi mode bertarung. Tapi entah kenapa sepertinya gagal.
“Ada apa Erza?!” Tanya Natsu.
“Aku tak bisa menggunakan sihir transformasiku..” Ucap Erza keheranan sambil memandang tangannya.
“Itu tak akan bisa. ‘Ruang’ di sini telah menjadi milikku.” Jelas Marin.
“Ruang?” Gray bingung.
“The knight.. Sihir yang memungkinkanmu mengenakan baju dan senjata perang dalam sekejap. Tapi kau telah membuang waktumu. Semua sihir yang berhubungan dengan ruang tak berguna melawanku”
“Kalau begitu..Gerbang pemanah, aku membukaa~”
“Sihir Celestial Spirit.. Maaf mengatakannya tapi itu juga sihir yang berhubungan dengan ruang.” Lucy baru sadar akan itu. Sekarang nampak Erza dan Lucy sangat kesal karena tak bisa menggunakan sihirnya.
“Ah..Aku lupa sedikit..Mereka yang telah terkena hukum ruangku, akan mendapatkan perjalanan ke ruang relaksasi pribadiku!” Perlahan tubuh Erza dan Lucy menghilang.
“Lucy! Erza!” Natsu yang panik berusaha menyentuh mereka, namun terlambat, mereka berdua terlebih dahulu menghilang.
Sontak membuat Natsu serta Gray ternganga kaget.
“Hey! Ke mana Lucy dan Erza pergi?!” Natsupun lantas menjadi marah.
“Kau pelan sekali dalam memahami sesuatu.. Kau bahkan tidak paham  tentang perjalanan ke ruang relaksasi pribadi milikku ya.”
“Mereka berdua lulus, jadi sekarang mereka berdua milikku. Tapi kalian.. sedikit..”
“Gagal! Dasar bodoh!” Tiba-tiba ekspresi Marin yang dari awal kemunculannya selalu tersenyum, menjadi melecehkan dengan menjijikannya.
“Geez, Kau bisa berubah-ubah!” Bahkan Graypun kaget.
Dengan melakukan sedikit gerakan pada telunjuk jarinya, Marin membuat Mest muncul dan jatuh tersungkur di hadapannya. “Kalau tidak salah ini salah satu teman kalian kan?!”
“Mest!” Natsu khawatir.
“Ini dia yang lainnya lagi, orang ini sangat berani mencoba menggunakan sihir ruangnya di hadapanku! Kalian semua telah gagal, dasar bodoh! Sihir ruang tidak pantas digunakan olehmu!”
Natsu mencoba menyerang menggunakan tinju apinya. Namun tiba-tiba Marin menghilang dan muncul di belakang Natsu.
“Sekarang, aku adalah seorang ahli sihir ruang. Ini semua tergantung kemauanku!” Marin meninju Natsu dari belakang.
Tidak hanya Natsu, Graypun juga menjadi korban sikutan kakinya, “Kapan dia ada di belakangku?!”
Selagi Natsu dan Gray kebingungan mencari keberadaan Marin, ternyata dia ada di belakang mereka. Duduk di atas sebuah bangunan, “Mereka yang memanipulasi, akan selalu menjadi pemenangnya.”


“Orang sialan ini..akan merepotkan..” Batin Gray kesal.
Di saat seperti itu, terlihat sesosok perempual berjalan mendekati mereka, “Marin, sampai kapan kau akan bermain-main seperti itu?”
Marin langsung berada di sampingnya dan mengusap kepalanya, “Nyonya Brandish! Aku minta maaf, pakaian itu.. tentu saja ‘lulus’..” 
"Bisakah kau berhenti dengan ucapan 'lulus'mu yang tidak masuk akal itu. Itu..menjijikan."
-Tentara kerajaan Alvarez. 12 Spriggan. Brandish μ-
"Ini.. tidak mungkin..Ini..tingkatan sihir yang luar biasa." Batin Gray yang sedari tadi sudah dipenuhi keringat.
-Ancaman dari Alvarez yang tak ada taranya!-

Bersambung di chapter 443 – “Lalu, Daratan Menghilang”





Post a Comment

0 Comments