About Us

Kita
Saat itu, hari di masa kekanak-kanakan masih hal biasa
Aku menemukanmu dalam ketidaktahuanku
Dan kau tetap menerimaku dalam akal sehatmu
Sampai kini pun aku masih penasaran dibuatnya
Kenapa saat itu kau tetap saja di sana?

Bulan dan bulan terus berlalu
Aku dan kau pun begitu
Uniknya, kita masih saja utuh
Tidak sedikit terlintas bayangan untuk pergi
Berpikir kalau kau hanya merasa terbebani

Tidak pernah aku sangka tahun bakal mengambil alih
Begitu pula dengan perasaan ini
Rasa yang tidak seharusnya ada muncul perlahan dalam hati
Tahu benar ini salah, jadi dengan telaten aku terus menepisnya
Sampai pada titik di mana aku tak kuasa
Maafkan aku karena pada akhirnya aku biarkan diriku dengan perasaan yang tidak seharusnya


Aku
        
Aku yang membenci orang-orang karena keegoisan mereka
Ternyata membiarkan diriku terbuai dalam keegoisan juga
Tentang mimpi-mimpiku, biarkan aku menggapainya
Ini hasratku sejak dulu, jadi maaf, tidak akan kubiarkan ada yang mengganggu

Lalu kesempatan itu datang, berlainan arah dengan hadirnya dirimu
Sekali lagi, aku biarkan keegoisan menguasaiku
Tiba-tiba aku ingin setidaknya untuk bersamamu
Meskipun harus aku tinggalkan segenap mimpiku

Pada akhirnya aku gagal sembari tersadar
Untuk menyesali waktu-waktu bodohku
Harusnya aku gunakan untuk berlari di belakangmu


Kau
Suatu tempat di mana tidak seorang pun mengenalinya
Dengan pepohonan yang lalu lalang di mana-mana
Bulan dan bintang yang tersebar di langit sana
Nan hujan yang turun kapan pun aku inginkan

Ya,
Hanya ada di cerita fiksi
Begitu pula denganmu

Post a Comment

7 Comments